SMK Negeri Ngasem Bentuk Karakter Siswa Melalui Dinamika Kelompok

Pada kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) SMK Negeri Ngasem, Bojonegoro terdapat materi yang selalu dinanti dan menarik perhatian bagi para peserta, yaitu “Dinamika Kelompok”. Materi ini diberikan selama 3 hari berturut-turut yang dimulai pada hari Kamis-Sabtu (17-19/12/2020).
Sekretaris kegiatan LDK, Harlina Cahya, S.Pd, mengungkapkan bahwa materi dinamika kelompok penting bagi peserta karena dapat membentuk karakter siswa yang lebih baik.
“Tujuan dari diadakannya kegiatan dinamika kelompok ini untuk membentuk karakter siswa, misalnya mampu bekerjasama, kemampuan dalam problem solving dan kekompakan, serta percaya pada anggota kelompok,” jelasnya.
Guru Bahasa Inggris ini menambahkan bahwa siswa generasi Z tampaknya kurang pergaulan yang aktif dan produktif. Mereka cenderung lebih memilih asyik dengan gadget atau barang elektronik lainnya daripada menjalin hubungan sosial dengan manusia. Ini tentunya berdampak pada kondisi psikologi serta moral dan minim memperoleh pembelajaran positif dari lingkungan sosial.
Seperti yang dikatakan Shertzer dan Stone (dalam Romlah, 2001), dinamika kelompok adalah kekuatan-kekuatan yang berinteraksi dalam kelompok pada waktu kelompok dengan melakukan berbagai kegiatan bersama untuk mencapai tujuannya. Dalam aktivitas ini, terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologi secara jelas antara anggota satu dengan yang lain yang dapat berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama.
“Sehinga materi dinamika kelompok merupakan suatu kegiatan yang efektif untuk mewujudkan permasalahan tersebut,” ucap guru yang akrab sapa Miss Lina itu.
Pada kesempatan yang sama Pembina OSIS SMK Negeri Ngasem, Sugianto, S.Pd mengatakan dinamika kelompok merupakan salah satu pendidikan dengan pendekatan langsung pada peserta didik dengan tujuan menanamkan nilai moral, sehingga dapat mencegah perilaku yang dilarang. Namun, tidak jarang setiap kegiatan yang dilaksanakan dibeberapa kelompok selalu memiliki kendala, termasuk pada kegiatan ini.
“Kesulitan yang kami alami adalah tidak tahu latar belakang siswa, jadi kami harus menyiapkan permainan-permainan agar cocok pada kondisi saat itu,” tuturnya.
Menurut guru pengampu mata pelajaran Matematika ini, banyak manfaat yang didapatkan pada materi dinamika kelompok, seperti membentuk rasa tolong menolong, mengajarkan siswa pada kesabaran, melahirkan jiwa kepemimpinan yang bertanggungjawab, memecahkan masalah secara kekeluargaan, kedisiplinan, konsentrasi, dan etika.
“Semoga dengan kegiatan ini dapat membuat perilaku serta mindset siswa menjadi bergerak dinamis dalam mengelola organisasi. Selain itu, agar peserta didik bisa menjadi individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan berguna untuk orang lain,” harap Sugianto.
Reporter : Veni Agustina, XII RPL 2
Editor : Kusnan



